Senin, 22 Januari 2018

My Life, My Dream, My Choice

Assalamualaykum.. Apa kabar readers? Semoga semua sehat ya dan semoga hal-hal yang belum baik di tahun 2017, di tahun 2018 ini dapat diperbaiki... Mau cerita tentang kamu pemikiran saya selama ini. Jadi tentang kalimat "perdebatan yang tak pernah usai soal pilihan hidup perempuan" agaknya benar adanya. Ketika seseorang memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya, banyak yang mendukung, tetapi tidak sedikit juga yang mempertanyakan, menyayangkan, dan seolah tahu yang terbaik terkadang mereka cenderung memaksa untuk tidak mengambil pilihan tersebut. Pilihan yang saya maksud di sini adalah sesuatu yang berkaitan dengan mimpi seseorang dan bukan tentang melakukan hal-hal yang melanggar norma-norma ya readers. Hal ini terjadi ketika saya memutuskan untuk bekerja ketika lulus dari sekolah menengah kejuruan. Banyak orang yang bertanya, mengapa saya tidak kuliah? Bukankah pada masa sekarang ini lebih baik untuk memiliki pendidikan tinggi? Bukankah jika menunda kuliah akan lebih sulit karena sudah melupakan ritme dan beberapa pelajaran yang diterima saat sekolah? Mereka tidak tahu bahwa sebelum memutuskan hal tersebut, saya sudah berpikir matang-matang tentang kerja dan kuliah. Saya sibuk melamar ke beberapa tempat untuk mendapatkan pekerjaan, yang kemudian gajinya akan saya sisihkan untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Ternyata pada praktiknya, saya mendapatkan pekerjaan dengan jam kerja shifting, sehingga sulit bagi saya untuk mengatur antara kerja dan kuliah. Setelah 1 tahun bekerja shifting, saya pindah ke perusahaan dengan jam kerja office hour, setahun kemudian saya mendaftar kuliah di UNINDRA PGRI Jakarta dan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Tepat setelah memutuskan untuk mendaftar kuliah, pertanyaan datang dari kerja tentang untuk apa perempuan kuliah?  Kan nanti juga akan mengurus rumah tangga. Untuk apa kuliah? Toh banyak orang sukses yang latar belakang pendidikannya tidak tinggi. Kenapa kuliah ambil jurusan pendidikan? Emang nanti mau jadi guru ya? Berbagai pertanyaan yang diiringi pernyataan begitu banyak berdatangan. Lagi-lagi mereka tidak tahu, tujuan saya mendaftar kuliah selain untuk jenjang karir, juga untuk membahagiakan ibu saya tercinta yang ingin sekali melihat anaknya wisuda sarjana. Alhamdulillah, diberikan kemudahan oleh Allah, sampai dengan wisuda tanggal 30 September2017, terlaksana betapa bahagianya saya ketika melihat ibu saya tersenyum untuk foto keluarga. Lulus dari program sarjana, ibu menyarankan saya untuk langsung melanjutkan pasca sarjana yang pendaftarannya dibuka awal Desember 2017 kemarin. Saya sempat ragu untuk melanjutkan pasca sarjana karena ada beberapa hal yang ingin saya lakukan selain melanjutkan S2. Lebih baik untuk mengerjakan hal-hal lain yang lebih ringan dahulu, melanjutkan kuliah kemudian, begitu pikir saya. Namun setelah berkali-kali saya berdiskusi dengan ibu, pemikiran saya mulai terbuka. Tidak ada salahnya untuk melanjutkan ke jenjang pasca sarjana, selama niat hati baik, insyaa Allah akan diberikan kemudahan olehNya. Kemudian, mendaftarlah saya untuk jenjang pasca sarjana UNINDRA. Seperti yang sebelumnya, bahwa di setiap pilihan akan selalu ada perdebatan. maka bertanyalah mereka, memang sekarang pekerjaannya apa, kok harus lanjut S2? Memang nanti lulus mau kerja jadi apa kalau lulusan S2? Kenapa ga nikah dulu aja, katanya kan semakin tinggi pendidikan seorang cewek, maka jodoh semakin menjauh. Duh.. naudzubillah.. kenapa harus dibayangin yang negatifnya dulu ya? hehe.. Tapi saya jawab semua pertanyaan dengan senang hati, karena semangat untuk belajar dan membuat ibu tersenyum kedua kalinya saat wisuda sudah membayang-bayangi keseharian saya. Tidak ada kerugian yang didapat dalam menuntut ilmu, kalau menurut saya. Kalaupun ilmu tersebut tidak diaplikasikan di dunia pekerjaan, dapat bermanfaat dalam berkeluarga dan mendidik anak-anak saya kelak. Karena cara berpikir seorang ibu akan sangat mempengaruhi cara mereka dalam mendidik anak. Saya sering mendengar bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak, maka kebayang kan pentingnya ilmu untuk seorang perempuan. Masalah jodoh dan lain-lain, sambil kuliah saya akan terus minta sama Allah, insyaa Allah semua akan indah pada waktunya. Jadi sekarang saya tidak ragu untuk meraih mimpi-mimpi saya, masalah pertanyaan dan pernyataan yang saya terima, akan saya jadikan sebagai motivasi agar lebih giat dalam meraih mimpi-mimpi saya. Mengutip quote dari C.S Lewis, "You are never too old to set another goal or to dream a new dream".

Assalamualaikum.. halo everyone Let me introduce myself first. My name is Fitria Lusanda and you can call me Ms Fitria or Ms Fit, as you lik...