Minggu, 17 Desember 2017

Face Your Fears

Berawal dari cerita kenangan masa sekolah saya, jadi saat duduk di bangku SMP saya sangat menghindari ekstrakurikuler renang dengan berbagai alasan. Ini bukan karena apa-apa, cuma satu : saya gak bisa renang. Begitu seterusnya sampai saya bersekolah di SMK, saya selalu menghindari ajakan teman-teman untuk renang bareng. Bukan saya malas belajar, tapi emang iya rasa takut tenggelam selalu membayangi saya. Jadilah sekian tahun saya hidup tanpa bisa berenang *hiks. Kemudian ketika bekerja sebagai pengajar, saya diharuskan mendampingi siswa ketika melakukan kegiatan waterplay swimming. Saya melihat siswa-siswa saya sudah banyak yang pandai renang, bahkan usia mereka belum ada yang lebih dari 6 tahun, kebayang kan ya gimana kagumnya saya sama mereka. Saya langsung terpikir "seru kali ya kalau bisa renang, jadi kalau main ke pantai ga cuma lari-lari manja dipinggirnya, kalau ke curug bisa lompat dari tebing terus renang di airnya yang segar itu". Karena saat itu saya masih sibuk (alhamdulillah) pagi kerja, malamnya kuliah, weekend ngedate sama tugas, jadi rencana belajar renang saya tunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Setelah wisuda, baru saya lihat lagi daftar resolusi saya yang belum terpenuhi, salah satunya yaitu : belajar renang. Saya kontak sahabat saya untuk ajari saya renang, tujuan kami adalah CX Waterpark, kolam renang yang terletak di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Sesampainya di sana, saya ganti pakaian, kemudian renang dengan dibimbing oleh sahabat saya. Setelah mencoba kurang lebih selama 30 menit, AKHIRNYA SAYA BISA ! (biarpun teknik masih kacau). Ketika menyadari saya sudah bisa, saya teriak-teriak kegirangan "yeyeye bisaaaaaa akuu bisaaaa", sampai pengunjung lain yang ada di sana saat itu senyum-senyum, dan saya ingin menenggelamkan diri karena malu :P Karena sudah bisa, saya malah jadi ketagihan renang, kami renang lama sekali saat itu, sampai kulit saya terbakar matahari. Menyenangkan sekali ketika bisa melakukan hal yang selama ini kita takuti. Terkadang, dalam hidup kita rasa takut menjadi penghalang dan hambatan. Banyak potensi dalam diri kita yang tidak bisa dikembangkan karena terhalang rasa takut. Jadi, mulai sekarang saya akan mencoba untuk memilah-milah rasa takut saya :). Seperti kutipan dari Quote Ideas berikut ini, "It's okay to be scared sometimes. Courage is ability to face you fears not hide them".

Minggu, 12 November 2017

Ketika Buah Naga Dihiasi Belatung

Assalamualaikum... Baru sempat nulis lagi nih, maaf ya karena kemarin terhalang satu dan lain hal. Mau bahas buah kesukaan saya nih, naga merah. Saya suka banget mengonsumsi si naga ini, soalnya rasanya manis-manis juicy gitu, tekstur daging buahnya juga mudah dicerna, dan pastinya bermanfaat buat kesehatan lambung saya, jadi saya rutin makan buah naga minimal dua kali seminggu. 



Sore itu sebelum makan nasi, saya makan buah naga pakai cara favorit saya (buahnya dicuci, dibelah jadi 2 bagian, kemudian ambil sekop sendok, cuil-cuilin daging buahnya). Baca bismillah, kemudian saya makan. Suapan pertama sampai ketiga lancar, nah! disuapan keempat saya terdiam menatap bagian dasar dari si buah. Kok ada yang gerak-gerak ya? Saya diam sambil perhatiin terus, daaaaannnn..... huaaaaaa!!! Belatung kecil warna putih ada sekitar 3 ekor uget-uget di dasar buahnya. Saya langsung bawa buah naganya ke dapur dan bilang "maaf naga, kita sudahi sampai disini aja karena aku ga tahan sama si belatung" *Buang* Langsung terpikir sama beberapa suapan yang tadi sudah sempet masuk mulut, saya minum air putih 2 gelas demi memperlancar perjalanan si belatung yang mungkin tadi sudah termakan, karena saya ga mau sampai ada yang tertinggal di rongga mulut. Yuck! Kemudian malamnya saya mikir, apa yang terjadi ya sama binatang-binatang yang misalnya ga sengaja termakan sama kita. *googling* Dikutip dari m.klikdokter.com bahwa ga masalah jika kita menelan misalnya belatung buah kayak gitu, karena sistem pencernaan kita mempunyai pertahanan yang baik, salah satunya "asam lambung". Di dalam lambung, asam lambung akan membunuh bibit penyakit dan dihancurkan bersama dengan makanan. Selain itu, binatang yang ga sengaja tertelan biasanya sudah mati terlebih dahulu karena tingkat keasaman asam lambung itu tinggi sekali. Ternyata bukan cuma belatung buah yang kadang termakan, kutu daun, tungau, lalat buah, ulat jagung, atau kumbang kacang sering ikut termakan bersama sayuran/buah yang dihinggapinya. Jadi jika tidak terjadi reaksi apapun setelah memakannya, kita ga perlu khawatir, karena itu berarti mereka juga sudah dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan kita. Masyaa Allah ya, ternyata tubuh kita sudah dirancang sedemikian kompleks oleh Sang Pencipta, banyak hal yang sudah dipersiapkan olehNya, di luar pengetahuan kita. Asam lambung, yang biasanya dianggap sebagai penyakit, ternyata mempunyai peranan yang luar biasa penting dalam tubuh kita :-). Demikian pengalaman saya sama belatung buah naga yang imut dan lucu itu. Teman-teman ada juga yang punya pengalaman serupa?

Jumat, 03 November 2017

Kulit wajah sensitif

Alhamdulillah akhir-akhir ini kulit wajah ga terasa panas lagi. Jadi ya, sebelum pakai sabun wajah yang sekarang ini, saya rajin menabung gonta ganti sabun pencuci wajah, terutama brand-brand asal Korea. Efek sering nonton drakor dan terobsesi punya kukit wajah cerah, mulus, glowing dan nyaris tanpa pori-pori :) Saya sempat coba the f*c* **op, i****free, dan e**de dengan khasiat yang berbeda-beda, mulai dari menerahkan, menghilangkan jerawat, dan mengencangkan kulit wajah. Ekspektasi saya tinggi banget sama sabun-sabun ini, mengingat harganya yang pricey. Pemakaian merk pertama, lumayan terlihat efeknya menurut saya, kulit wajah saya terlihat cerahnya (atau cuma perasaan saya saja? Hehe). Di pemakaian merk kedua, antusiasme mulai berkurang karena jerawat tidak membaik sama sekali, tapi masih saya teruskan karena ga bikin breakout. Nah di pemakaian merk ketiga, barulah ku menyadari saya merasakan penyesalan maksimal, gimana enggak? Pori-pori wajah saya jadi melebar, kulit wajah memerah dan terasa panas, jerawat juga bersemi dengan indahnya (bukan purging ya, karena ini radangnya sangat lama). Finally, saya stop memakai sabun tersebut segera, ga pakai tunggu habis 1 tube. Karena kulit wajah yang lagi meradang, saya ga berani pakai produk aneh-aneh. Tiba-tiba terpikir buat balikan sama si sabun batangan yang terkenal dengan 1/4 moisturizing creamnya. Harga bersahabat (sekitar Rp. 7.500/pc), mudah didapat (banyak dijual di minimarket), dan lembut banget di wajah, cocoklah dengan kulit wajah saya yang sensitif ini. Setelah pemakaian rutin selama -+ 1 bulan, alhamdulillah kulit wajah membaik, malah kalau saya perhatikan, pori-pori wajah juga mengecil :) Dari pengalaman ini saya belajar, bahaya banget coba-coba kalau berhubungan dengan kulit wajah, karena waktu breakout kemarin itu, selain rasanya ga nyaman, dilihatnya juga ga enak (merah parah!). Harga mahal ga menjamin khasiat produk tersebut lebih bagus dari produk yang lebih murah. Intinya, gunakanlah produk yang memang sudah cocok dengan kulit kita, kalaupun mau coba sebaiknya beli dalam kemasan kecil dulu, dan segera hentikan jika terjadi peradangan. Demikian cerita pengalaman saya kali ini, semoga bermanfaat ya!

Sabtu, 28 Oktober 2017

Kunjungan ke Panti Asuhan Anak Tunas Bangsa, berbagi dan melembutkan hati

Assalamualaikum .. Saya jadi kepikir nulis tentang Panti Asuhan Anak Tunas Bangsa ini karena lihat ulasan di google maps tentang panti ini, banyak yang tanya bolehkah seandainya kita berkunjung secara pribadi ke panti untuk berbagi dan sekedar bermain dengan anak-anak di sana? Boleh banget! Saya ceritain dulu ya, tanggal 5 Oktober kemarin adalah kunjungan kedua kalinya saya ke Panti Asuhan Anak Tunas Bangsa. Setiap muharram, sekolah tempat saya mengajar rutin mengunjungi panti tersebut, kami kesana untuk berbagi dengan anak-anak yang tinggal di panti. Saat itu saya sampai di panti sekitar jam 9 pagi, kemudian disambut oleh ibu bagian resepsionisnya. Waktu itu bukan hanya saya, ada juga ibu dengan dua orang anak remajanya yang lagi berkunjung. Setelah itu, kami diajak berkeliling panti. Kesan pertama saat melihat ruangan-ruangan di panti itu adalah: BERSIH, lantainya bersih, ruangannya tertata rapi, gedung, sarana dan prasarananya sangat terawat. Ruangan pertama yang kami kunjungi adalah ruang bayi, pengunjung hanya diizinkan untuk melihat bayi-bayi lucu itu melalui jendela, di dalam ruangan bayi ada perawat yang siap siaga untuk mengurus keperluan sang bayi. 


Ruang selanjutnya itu ruangan untuk anak usia kira-kira 6-12 bulan (masih bayi juga kalau menurut saya :) ), Cuma anak-anak di ruangan ini tuh yang sudah mulai tengkurap, guling-guling, berdiri gitu. Sama ya, pengunjung hanya diperbolehkan untuk lihat-lihat dari jendela. 



Selanjutnya, kita diajak ke sebuah ruangan yang mirip playroom gitu, ada playmat dan dindingnya bergambar. Di dalam ruangan ini, pengunjung boleh masuk untuk berinteraksi (main, ngobrol, bercanda, bebas!)



 Terkesan juga sih karena anak-anak ini interaktif banget, mungkin karena sering interaksi sama visitor ya? Waktu main kita juga tidak dibatasi, jadi kita bisa asyik main dengan anak-anak tanpa khawatir jam berkunjungnya habis (tapi harus pengertian juga ya, jangan main dari dzuhur sampai bedug maghrib, kasian anak-anaknya capek :) xoxo). Setelah puas main sama anak-anak, kami pamit pulang. Jalan menuju kantor panti, di bagian depan gedung, kami melewati playground untuk anak-anak asuh, playgroundnya safe dan bersih. Kemudian kami serah terima bantuan dengan ibu bagian resepsionis, dan pengunjung diberikan ucapan terimakasih berbentuk kertas dan dimasukkan dalam amplop. Oh ya, buat teman-teman yang mau berkunjung dengan jumlah rombongan yang banyak,harap konfirmasi dulu, biar nanti disesuaikan jadwalnya oleh pihak panti. Kalau untuk yang jumlah rombongannya kurang dari 10 orang, bisa langsung datang kesana. Nah segitu saja ya cerita dari saya. Yang sudah pernah berkunjung bisa share guys, buat yang belum, coba deh sekali-sekali main ke Panti Asuhan Anak Tunas Bangsa, bisa bikin kita tambah bersyukur dan tambah sayang sama orang tua kita.

Selasa, 17 Oktober 2017

Mengulas Korea Monthly Magazine

Assalamualaikum, baru sempat kerjain blog lagi nih, kali ini mau bahas tentang majalah. Jadi sekitar 1 tahun yang lalu, saya menyatroni mengunjungi rumah teman yang sudah seperti kakak saya sendiri. Kita berdua sama-sama terjangkit korean wave, sering sharing tentang drama, musik, sampai makanan khas negri dongeng ginseng tersebut. Lagi asyik cerita tiba-tiba dia bilang "Dek, aku punya majalah korea, bawa aja nih, soalnya aku udah ga baca"(yang terpikir saat itu adalah majalah hiburan  korea dengan rubrik k-pop dan drama, ternyata bukan). Saya bawa pulang majalah-majalah itu dengan senang hati, sampai di rumah saya tumpuk majalah-majalah itu dengan niat saya selesaikan membaca saat itu juga. Pertama lihat cover, desainnya simpel dihiasi gambar yang tidak terlalu ramai dan didominasi warna netral, seperti putih, abu-abu, atau coklat muda.


Seperti ini covernya

Buka lembar pertama, OK I see majalah ini diketik dalam bahasa Inggris untuk memudahkan para pembaca dari seluruh dunia (kebayang kan kalo diketiknya pake hangeul). Ada beberapa rubrik di dalam majalah tersebut, yaitu cover story; menceritakan tentang gambar cover.



Travel; tentang tempat-tempat wisata alam di korea (didukung foto-foto yang kalau kalian lihat, langsung ngebet mau ke korea).


People; isinya tentang orang-orang berbakat di Korea dan karya-karyanya).


  Korea&I; menceritakan tentang tempat-tempat bersejarah di Korea (dilengkapi ilustrasi).

Arts&entertainment (part1, part2); tentang seni dan dunia hiburan korea.

Korea culture in brief; tentang kebudayaan-kebudayaan Korea (ada beberapa topik di dalamnya).

Literature; tentang penulis-penulis asal Korea serta karya-karyanya yang terapresiasi maksimal.


Policy Review; mengulas kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah Korea.


Global Korea; tentang events yang diadakan oleh The Korean Cultural Center di berbagai negara.

Flavor; ini rubrik favorit saya! tentang makanan khas Korea (dilengkapi resep dan foto-foto yang bikin laper!)


Learning Korean; Mengutip kalimat dari film atau lagu, lengkap dengan arti dan penjelasannya.


Keren-keren ya rubriknya. Overall, majalah ini useful untuk K-Popers, drama addict, Korean make up junkie, atau bahkan yang penasaran tentang Korea, kenapa mereka begitu digemari. Kalau menurut saya, majalah ini berperan untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Korea, karena di dalamnya, Korea digambarkan begitu menyeluruh dan menarik, mulai dari sisi tradisional sampai sisi modernnya. For your info, majalah ini didistribusikan ke subscriber di seluruh dunia for free sejak tahun 2008 oleh The Korean Culture and Information Service (KOCIS). Teman saya mendapat majalah ini karena menang lomba yang diselenggarakan oleh Korean Cultural Center. setiap bulannya, majalah ini dikirim ke rumah teman saya tepat waktu lengkap dengan packagingnya yang rapi, lalu mereka akan migrasi ke rumah saya dengan senang hati :) Seandainya Indonesia juga menerbitkan majalah sejenis, pasti keren ya! Indonesia akan dikenal luas di mancanegara, secara kebudayaan, kerajinan, dan makanan Indonesia kan beragam banget. Atau malah Indonesia sudah menerbitkan? Teman-teman kalau tau infonya bisa share ya! Thank You.

Rabu, 11 Oktober 2017

Local Guides on Google Maps, untuk anda yang suka traveling dan wisata kuliner

Sore itu seperti hari-hari lainnya, saya dijemput oleh ibu saya sepulangnya dari tempat kerja. Karena cuaca sangat mendung dan menimbang perjalanan kami yang lumayan jauh, maka kami putuskan untuk menepi di sebuah warung Bakmi Jawa di bilangan Jalan Binamarga, Cipayung. Saya pesan bakmi goreng dan ibu pesan bakmi godhok. Ketika makanan disajikan di meja dengan tampilannya yang menggoda selera ditambah penerangan temaram dan interior warung bakmi yang sangat kental nuansa Jawa, jiwa fotografer amatiran sayapun terketuque terketuk. Ambil handphone orang di tas, cari angle yang pas, atur tingkat kecerahan, daaannnn... jepret! Jadilah foto sepiring bakmi goreng yang estetis. Kemudian saya log in instagram untuk posting foto tersebut beserta location saat itu. Ketika saya search di Google maps, tidak ada tempat dengan nama yang saya maksud, akhirnya iseng saya pilih opsi "add missing place" seperti ini :

Tampilan saat akan "add missing place" di google maps

Saya diminta untuk menambahkan bebrapa informasi terkait, seperti nama tempat yang ingin saya tambahkan, alamat tempat tersebut, jam operasional, website (jika ada), nomor telepon (jika ada), serta foto dari tempat tersebut. Setelah selesai, saya mendapat pemberitahuan bahwa Google Team akan meninjau terlebih dulu tempat yang saya tambahkan. Oh ya, biarpun masih perlu ditinjau oleh Google Team, saya tetap bisa posting foto makanan tadi dengan lokasi yang saya ajukan. Keeseokan harinya, saya mendapat email dari Google bahwa tempat yang saya ajukan di maps telah dikaji, ditinjau, diterawang disetujui oleh Google Team. Google Team juga menawarkan apakah saya ingin bergabung menjadi Local Guides

Ini email dari Google.


Saya tidak langsung mengiyakan. *gerak cepat* buka browser, search dengan keywords "apa itu Local Guides" dan "keuntungan menjadi local guides di google maps" xoxo.. Dilansir dari situs www.localguidesconnect.com beberapa keuntungan menjadi local guides:



Menarik juga ya guys? Terutama jika kita sudah mencapai level 5. Google menyelenggarakan Local Guides Summit setiap tahunnya di berbagai negara, dan Google akan mengundang 150 orang local guides terpilih dari seluruh dunia untuk menghadiri acara tersebut. Jadi, teman-teman kalau traveling atau wisata kuliner, siapkan kamera untuk mengambil foto dari tempat tersebut. Kemudian cek di Google Maps, kalau memang tempatnya sudah ada maka kita bisa memberi rating dan ulasan untuk tempat tersebut. Namun jika belum ada, kesempatan besar untuk kita menambah poin dengan menambahkan tempat tersebut di Google Maps. For your info guys, poin bisa didapatkan setelah kita memberi rating dan review tentang sebuah tempat yang kita kunjungi, poin semakin besar jika saat review disertakan foto. Poin juga bisa didapatkan setelah kita menambahkan tempat baru (ini besar poinnya).
Jadi kalau teman-teman suka traveling atau wisata kuliner, boleh banget coba menjadi local guides on google maps, niat mau share informasi kepada calon suami pengunjung tentang tempat yang akan mereka kunjungi, bisa dapat reward menarik. Who knows suatu saat nanti teman-teman akan mendapat undangan pernikahan dari Google untuk menghadiri Local Guides Summit
Selamat berkontribusi :) Local Guides Summit, tunggu aku yaaaaa !

Ini layar kontribusi saya :)



Selasa, 10 Oktober 2017

This is me

Halo.. Assalamualaikum. Saya Fitria Lusanda, biasa dipanggil Pipit. Hobi membaca, maka saya belajar menulis. Saya lulusan program sarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Penggemar berat quotes karya mbak Fasih Radiana (selalu tunggu update-an mbaknya di instagram untuk discreenshot dan dijadikan foto profil whatsapp.. xoxo). Saya juga sering terjebak nostalgia di situs www.lakonhidup.wordpress.com (terjebak disini maksudnya ketika sedang luang kemudian buka situs untuk baca cerpen, niat dalam hati baca 1 judul saja hari ini.... *setelah cerita hampir selesai* Ini dari judulnya seru nih kayaknya... Ok 1 judul lagi... *dan begitu seterusnya sampai ternyata sudah baca sampai 7 judul*)
Selamat menikmati tulisan-tulisan sayaaa... mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam tulisan sang penulis pemula ini.

Assalamualaikum.. halo everyone Let me introduce myself first. My name is Fitria Lusanda and you can call me Ms Fitria or Ms Fit, as you lik...